Mie produksi Indonesia, Indomie, yang diekspor ke beberapa negara Asia ditarik dari peredaran setelah Badan Kesehatan Makanan Taiwan menemukan kandungan
p-hydroxytarpoidate dan tarpoic acid yang menyebabkan mutasi gen dan DNA.
Pengumuman untuk menarik Indomie dari pasar Taiwan dilakukan setelah setidaknya 5 orang dilaporkan mengalami mutasi genetis karena mengkonsumsi Indomie.
Langkah Taiwan ini segera diikuti oleh Malaysia dan Singapura, dua negara dimana Indomie merupakan makanan favorit.
Kandungan p-hydroxytarpoidate dan tarpoic acid memang sangat berbahaya karena bisa mengubah struktur genetis makhluk hidup hanya dalam hitungan hari,
bahkan pada kasus-kasus tertentu hanya beberapa jam.
Salah satu korban di Taiwan dilaporkan dalam kondisi yang aneh, warna kulitnya berubah-ubah sesuai dengan kondisi di sekelilingnya, seperti yang biasa dilakukan oleh bunglon.
Korban lain, seorang kakek dilaporkan bisa membuat benda-benda logam menempel di tubuhnya, setelah seminggu sebelumnya mengkonsumsi Indomie.
Laporan lain dari Taiwan menyebutkan, seorang lelaki bernama Dao Ming Gook mengalami keanehan pada matanya yang kini mengeluarkan sinar laser.
Sementara itu, laporan dari Singapura mengatakan bahwa seekor kucing tiba-tiba ditumbuhi sepasang sayap, 7 jam setelah pemiliknya memberi makan Indomie.
Sementara di Malaysia, beberapa orang nelayan tiba-tiba berubah menjadi ikan dan berenang melewati perbatasan Indonesia sebelum akhirnya ditangkap oleh petugas Dinas Kelautan RI.
Di Cina, beberapa orang mengaku bisa terbang setelah mengkonsumsi Indomie.
Namun pemerintah Cina membantah dan mengaitkan kejadian tersebut dengan invasi alien ke cina
No comments:
Post a Comment