Ribuan pendungkung Al Masry turun ke lapangan untuk menyerang pemain Ahly selepas pertandingan.
KAIRO — Tragedi berdarah kembali terjadi dalam dunia sepak bola. Setidaknya 73 orang tewas dan 136 orang mengalami luka-luka setelah terjadi kerusuhan dalam pertandingan Liga Premier Mesir antara Al-Masry melawan Al-Ahly.
"Ada 11 orang yang meninggal di rumah sakit rumah sakit saya. Di dua rumah sakit lain, ada 25 orang yang meninggal. Tiga fans juga mati di stadion," ungkap Medhat El-Esnawy selaku Manajer Rumah Sakit Port Said, dalam sebuah wawancara televisi.
Setelah Al-Masry memenangkan pertandingan 3-1, kondisi berubah seperti perang. Ribuan pendukung menyerbu lapangan dan mengejar pemain dan staf Ahly. Mereka juga mengejar pendukung Ahly dan melakukan pembakaran.
"Pasukan keamanan meninggalkan kami. Mereka tidak melindungi kami. Seorang pendukung baru saja meninggal di ruang ganti," ungkap Mohamed Abou-Treika dalam saluran telepon.
"Banyak orang yang meninggal. Kami melihat mayat-mayat. Tidak ada pihak keamanan atau personel tentara yang melindungi kami. Ini salah kami karena kami bermain pada pertandingan ini. Pihak berwenang takut untuk membatalkan pertandingan ini karena mereka hanya peduli soal uang. Mereka tidak peduli dengan nyawa orang," lanjut Mohamed Barakat.
Kedua klub memang dikenal memiliki rivalitas sengit. Bentrokan sering pecah saat kedua tim bertemu.
No comments:
Post a Comment