MANADO, — Gubernur, bupati, anggota DPRD, hingga tukang sapu mengecam dan mengutuk pembunuhan dan pemerkosaan terhadap Lindy Melissa Pandoh (26), pegawai negeri sipil Kabupaten Minahasa Selatan, Jumat (20/1/2012).
Jenazah Lindy dimakamkan di kampung Seretan, Minahasa, Senin (23/1/2012), diiringi isak tangis pelayat, terutama ayah-ibunya, Frest Pandoh dan Heydi Limpele.
Pelaku pembunuhan diduga WW (28), pegawai honorer Satuan Pamong Praja Kabupaten Minahasa Selatan. Ia kini ditahan di Polsek Malalayang.
Gubernur Sulut SH Sarundajang menyatakan terkejut mendengar berita pembunuhan itu. Ia kemudian meminta aparat hukum mengusut tuntas kasus itu.
”Saya tak menyangka ada pegawai sadis seperti itu. Usut dan beri sanksi setimpal sesuai hukum,” katanya di tengah perayaan Imlek di Manado, Senin (23/1/2012).
Hal yang sama disampaikan Bupati Minahasa Selatan Christianti Eugina Paruntu yang merupakan atasan korban. ”Saya sudah minta Kepala Satpol PP untuk memecat WW,” katanya.
Paruntu prihatin dengan kondisi korban yang harus bolak-balik Manado-Amurang yang berjarak 90 kilometer setiap pekan. Korban sendiri masih tinggal bersama orangtua di kawasan Tongkaina, Manado.
Sementara Alex, tukang sapu di pusat Kota Manado, mengatakan, pelaku harus dihukum berat. Pembunuhan itu sadis, apalagi korban kemudian diperkosa.
No comments:
Post a Comment