"Letusan yang masih berulang terjadi pukul 07.21 WITA dan tertiup angin mengarah ke utara dari kawah Tompaluan," ujar staf Pengamatan Gunung Api Lokon dan Mahawu di Kakaskasen, Kota Tomohon, Yudi di Tomohon, Selasa.
Sebelumnya, pada Senin (5/9/2011) sejak pukul 00.00 - 24.00 WITA sempat terekam satu gempa vulkanik dalam dan dua vulkanik dangkal. Begitupun dengan gempa tektonik jauh yang terjadi sebanyak empat kali.
Hal lainnya adalah frekwensi letusan yang terjadi sebanyak delapan kali sejak yakni pukul 07.56 WITA dengan ketinggian letusan debu antara 100-300 meter.
Tremor juga demikian. Amplitudonya semakin menurun dibanding beberapa hari sebelumnya yang sempat mencapai 25 milimeter. "Hari ini memang agak menurun amplitudonya yakni 2-8 milimeter, dominan 4 milimeter. Mudah-mudahan amplitudo akan terus menerus menuju normal," kata Yudi.
Jemmy Runtuwene, staf Pos Pengamatan Gunung Lokon dan Mahawu lainnya menyebutkan bahwa hingga kini Pusat Vulkanologi, dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung masih menetapkan status Gunung Lokon siaga level III.
PVMBG juga menurut dia masih menetapkan radius bahaya gunung ini 2,5 kilometer dari bibir kawah.
"PVMBG secara berjenjang menurunkan radius bahaya dari 3,5 kilometer. Selanjutnya, 3 kilometer, 2,5 kilometer. Penurunan radius bahaya dievaluasi setelah aktivitas dan ancaman mulai menurun," jelasnya.
Gunung Lokon kembali meletus pada Rabu (17/8) dan Minggu (28/8). Kelurahan Kinilow, Kinilow I dan Kakaskasen I, Kecamatan Tomohon Utara, masuk daerah bahaya Gunung Lokon.
No comments:
Post a Comment