Grup musik rock Linkin Park menghibur ribuan penonton saat konser A Thousand Suns: World Tour 2011 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta tadi malam. Konser Linkin Park ini adalah yang kedua digelar di Jakarta setelah tahun 2004.
JAKARTA– Untuk kedua kalinya, grup musik rock Linkin Park mengguncang publik Jakarta. Jika pada konser sebelumnya 2004,sekitar 30.000 penonton merasa terpuaskan, tadi malam sebanyak 25.000 penonton yang memadati Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, mengangkat dua jempol.
Pada konser pertama di Pantai Carnaval Ancol,Linkin Park mengandalkan lagu-lagu dalam album “Meteora”dan “Hybrid Theory”yang sudah akrab di telinga penggemarnya di Jakarta seperti Crawling,One Step Closer atau In The End. Tujuh tahun berikutnya, band ini sudah menambah dua album, yaitu “Minutes to Midnight” dan “A Thousand Suns” yang rilis September tahun lalu.
Bermodalkan empat album itulah grup yang asal namanya datang dari Lincoln Park,yang mengaku mendapat inspirasi dari Nine Inch Nails, Deftones, The Roots,dan Aphex Twin itu, menghibur publik Jakarta. Grup yang dibentuk pada 1996 itu memang punya banyak penggemar di Ibu Kota. Riuh rendah penonton yang tujuh tahun lalu menghasilkan gempa dadakan di tanah Pantai Carnaval, tadi malam berulang di SUGBK.
Sejak pukul 17.00 WIB, ribuan penonton antusias mengantre masuk ke stadion terbesar di Indonesia itu. Mereka sabar menunggu hingga semua personel Linkin Park menyanyikan lagu pertama Paper Cutdari album “Hybrid Theory” tepat pada pukul 20.30 WIB. Penonton terus dihangatkan oleh hit-hit dari album “A Thousand Suns” seperti When They Come for Medan Empty Spaces. Kor penonton terdengar di hampir semua sudut dengan komando dari Chester Benington.
Untuk lagu-lagu favorit seperti Numb dan Breaking The Habit,kor terasa lebih dahsyat. Kehisterisan tampak di manamana. Kreativitas musik Linkin Park termasuk salah satu poin yang membius penonton. Musik rock bercampur rap dengan instrumen berdentam menjadikan mereka salah satu grup rock papan atas dunia saat ini.
Termasuk kepiawaian Chester Benington dalam mengolah vokal.Setelah sempat break sejenak, berturut-turut lagu seperti The Catalyst dan Blackout kembali memanaskan udara SUGBK. Hingga ditutup medlei Bleed it Out dari album “Minutes To Midnight” dan A Place for My Head (“Hybrid Theory”), penonton seakan belum sadar bahwa pertunjukan sudah selesai.Total sekitar 19 lagu yang mereka bawakan.
Jelang akhir konser,Chaster dkk mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada para penonton di stadion.Mereka lalu membagi-bagikan stik drum. Selain di Jakarta, band beranggotakan Chester Bennington, Mike Shinoda (vokal),Brad Delson (gitar), Rob Bourdon (drum),Dave Farrell (bas) dan DJ Joe Hahn itu juga berpentas di kota-kota besar lain di Asia, yaitu Hong Kong,Seoul,Tokyo, Taipei, Bangkok, dan Singapura. Pentas mereka di Singapura bertepatan dengan gelaran balap Formula 1.
No comments:
Post a Comment