Babydoll
Spoiler [for Babydolls] :
Bikini Set & Teddies
Spoiler [for Bikini Set & Teddies] :
Camisoles & Corsets
Spoiler [for Camisoles & Corsets] :
Chemises & Minidress
Spoiler [for Chemises & Minidress] :
Costumes & Club Wear
Spoiler [for Costumes & Club Wear] :
G-Strings & Panties
Spoiler [for G-Strings & Panties] :
Gowns & Robes
Spoiler [for Gowns & Robes] :
Stockings & Bodystockings
Spoiler [for Stockings & Bodystockings] :
SEJARAH LINGERIE
Lingerie dari masa ke masa
lingerie adalah istilah untuk berbagai model pakaian dalam. Berasal dari bahasa perancis, linge yang berarti “dapat dicuci” dan ""lin"" merujuk pada kata linen, jika disimpulkan maka arti kata lingerie adalah pakaian dalam yang berasal dari linen serta dapat dicuci. Walaupun lingerie mengarah pada istilah pakaian adalam untuk semua jenis kelamin, tapi perkembangan fashion di kemudian hari meletakkan lingerie pada tempat yang paling khusus, yaitu pakaian dalam wanita yang dirancang sedemikian rupa demi kesan seksi dan cantik. Lingerie meliputi, corset, bra, celana dalam, thongs, bikini, lingerie belakangan memiliki pesona tertentu. Bagi banyak orang, itu dilihat sebagai hal yang romantis dan seksi. Bahkan mitosnya, lingerie apabila di pakai oleh para wanita akan mudah membangkitkan gairah pasangannya jika sedang bercinta. Tapi diluar itu ternyata lingerie adalah suatu perangkat pakaian dalam yang sudah mengalami evolusi yang cukup panjang. Setidaknya berikut ini adalah catatan tahap-tahap perkembangan lingerie.
1. Masa kuno/awal
pada masa ini, tercatat bahwa wanita mesirlah yang mengenalkan tentang pakaian dalam untuk dikenakan para wanitanya. Dimulai sekitar 3000 sm, budaya mesir mengharuskan para wanita bangsawannya untuk senantiasa berpakaian dalam. Sedang budak dan pelayan hanya diperbolehkan mengenakan cawat, atau cukup telanjang saja di bagian tubuh pinggang ke bawah. Selain sebagai pelingdung rubuh yang paling privasi, lingerie pada masa ini juga digunakan sebagai simbol status sosial seorang perempuan. Lain halnya dengan yunani. Pada tahun 2000. Di daerah pulau kreta wanita (the minoan women) sudah terbiasa dengan pakaian dalam untuk menunjukkan keseksiannya. Mereka secara umum mengenakan pakaian dalam “bertulang” ketat untuk membuat payudara menyembul keluar, pinggul terlihat menonjol serta mencolok untuk menegaskan keindahan tubuh mereka.
2. Abad pertengahan
mode yang berkembang pada era ini justru bertolak belakang dengan tren pendahulunya. Wanita tampil dengan gaya kenak-kanakan dengan pakaian dalam yang ketat bukan untuk tujuan menonjolkan lekuk payudaranya juga pinggulnya, tapi justru guna meratakan dada dan pinggul mereka agar tampak “rata”. Pada masa ini para perempuan cenderung menggunakan lingerie / pakaian dalam untuk menyembunyikan kesan feminim mereka dengan cara-cara seperti yang di terangkan diatas.
3. Era Elizabeth (inggris)
lingerie berubah sekali lagi pada era ini. Awalnya adalah kesenangan para wanita di jaman ini untuk mengkoleksi “jam pasir. Benda ini dianggap sebagai representasi tubuh wanita. Hingga mempengaruhi tren mode, maka ketika itu lingerie ditujukan sebagai perangkat membantu para wanita membentuk tubuh mereka hingga seperti jam pasir itu. Mereka mengetatkan perut dan pinggang, hingga payudara menonjol dan pinggul serta bokong juga mencolik. Kaum pemuja pasir itu kerap disebut elizabethans.
4. Abad ke-18 (Perancis)
di perancis, pada masa pemerintahan louis xv dan xvi dianggap jaman keemasan desain mode, bermunculan berbagai inovasi dan pusat perbelanjaan mode, mungkin inilah cikal bakal kenapa perancis disebut sebagai negara mode. Revolusi lingerie pada era ini sangat signifikan. Tak hanya berguna sebagai pakaian dalam, tapi para perempuanpun mengenakannya diluar pakaian. Menghiasinya dengan renda serta pita dan melengkapinya juga dengan bordir.
5. Era Victoria (inggris)
meskipun pada era victoria ini terjadi represi seksual namun diam-diam lingerie berkembang dengan inovatif. Pakaian dalam yang elastis ditemukan pada masa ini. Bertujuan untuk memberikan kenyamanan lebih, ditambah pula dengan celanan berjumbai dan stoking. Kegunaannya pun melebar kepada pemenuhan hasrat fantasi seksual, meskipun berlawanan dengan jamannya. Karena dimasa
itu, pergaulan diluar nikah sangat dibatasi, tempat prostitusipun dilenyapkan. Lingerie akhirnya mulai dirintis sebagai ornamen penting pada masa foreplay bagi sepasang manusia yang sedang bercinta, untuk menaikkan ketegangan dan hasrat birahi mereka.
6. Perang dunia I
ketika perang besar pecah, pemerintah as meminta perempuan untuk berhenti membeli pakaian dalam untuk mengumpulkan dan usaha perang dengan membeli logam guna keperluan bahan baku kapal, senjata dan peralatan lain. Inisiatif ini menyebabkan logam surplus cukup untuk membangun dua kapal perang. Perang ini juga menyebabkan lebih banyak perempuan bekerja sebagai karyawan di pabrik-pabrik. Korset tidak praktis untuk bekerja. Untungnya, seorang wanita bernama mary phelps jacob, memutar otak untuk menembus larangan itu. Dia kemudian menciptakan bra dan langsung mengolahnya, hingga kemudian menjadi asesoris yang berkembang hingga sekarang.
7. Perang perang dunia II
pada 1930-an, pengembangan bra sampai pada fase keemasan. Ukuran “cup” mulai dipergunkan. Seiring dengan itu tingkat elastisitas juga ditambah agar lebih nyaman. Apalagi pada masa ini industri karet mulai dirintis hingga mempengaruhi perkembangan inovasi bra.
8. 1960 - 1970-an
gerakan hippies merebak. Mereka menganggap pakian dalam sebagai wujud kekangan, simbol kekuasaan dan represi kebebasan. Maka gerakan ini mulai memprovokasi untuk membakar pakaian. Selanjutnya dari berbagai kejadian yang serba revolusioner di sisi budaya masa itu, muncul tren baru yaitu penggunaan bikini, rok mini super ketat dan hotpants. Ini merupakan upaya banyak orang menyambut masa liberaisme besar-besaran. Semenjak waktu itu para wanita tak lagi diharuskan oleh budaya masyarakat, untuk mengenakan korset, celana dalam ataupun bra. Mereka dibebaskan dari semua itu dan menggantinya dengan cukup menutup dengan bikin atau rok mini.
9. Masa kini
inovasi fashion telah menjadi bagian tak terpisahkan dari pola hidup manusia dan industri. Fashion berkembang pesat termasuk lingerie didalamnya.bra dipadatkan, cupless, diisi air, udara penuh, tanpa tali, underwired, dan banyak lagi macamnya. Fungsinya mulai dipraktiskan dan menambah kesan estetis pula. Muncul berbagai macam model seperti thongs, teddies, baby doll nighties dan g-strings . Dan tujuannya pun tak terbatas hanya sebagai pakaian, namun juga pengungkit ketegangan ketika bercinta, penegas keseksian juga citra sosial.
takutnya ane, ke depan lingerie bakal dibuat pakean jalan-jalan sama abg...tapi jangan sampe deh. Mengerikan. Gitu aja gan, makasih dah mau mampir buat pengetahuan saja.
Nice gan!
ReplyDeletenyimak dulu ahh...
Mupeng mode on :D