Inter Milan terancam kehilangan gelar scudetto 2005/2006 yang diambilnya dari Juventus. Ini tak lepas dari rencana Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) untuk membuka kembali skandal Calciopoli yang kabarnya juga melibatkan kubu I Nerazzurri.
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu beredar kabar bahwa Inter terlibat dalam skandal pengaturan skor yang dilakukan Juventus pada 2005/2006, dan akhirnya berujung pada pencopotan gelar scudetto dari tangan Bianconeri. Kubu I Nerazzurri melalui sang presiden klub Massimo Moratti diklaim juga mengatur sejumlah pertandingan di Serie A.
Tuduhan ini merujuk pada rekaman pembicaraan telepon yang dilakukan kubu Inter, dalam hal ini pelakunya adalah Moratti dengan penunjuk wasit, Paolo Bergamo. Taipan minyak Italia ini dikabarkan melobby Bergamo untuk menunjuk wasit sesuai dengan yang dikehendakinya untuk memimpin laga yang dilakoni Nerazzurri.
Menyikapi kasus ini, Komisioner FIGC, Guido Rossi menyatakan bila pihaknya bakal memberikan hukuman bila Inter terbukti terlibat Calciopoli jilid II ini. Salah satu sanksi yang mungkin dijatuhkan adalah mencopot gelar scudetto yang didapat Inter dari Juventus pada musim 2005/2006 silam.
“Organisasi Federal (FIGC) bisa melakukan Intervensi bila terdapat bukti pelanggaran kode etik dalam olahraga,” papar Rossi seperti dikutip Tuttosport, Jumat (9/4/2010).
“Contohnya, bila sebuah tim terbukti melakukan suatu tindakan yang tidak dilarang,” tambahnya.
Presiden FIGC juga menyatakan bila pihaknya bakal mengusut tuntas kasus ini. Kabarnya, Abete dan chief prosecutor Stefano Palazzi tengah menunggu hasil penyelidikan hingga 13 April, sebelum memutuskan apakah mereka akan kembali membuka skandal yang terkuak empat tahun silam itu.
“Jelas, kami akan membeberkan hasil penyadapan telepon tersebut. Ini sudah menjadi tugas saya sebagai presiden FIGC,” tegas Abete seperti dikutip La Gazzetta Dello Sport.
No comments:
Post a Comment