Berbekal kuatnya kultur budaya Mapalus, dan adat istiadat masyarakat Langowan yang didalamnya terdapat semangat Gotong Royong dalam ikatan filosofi MAMALEOSAN-MAMANTAWANGAN-MAUPUSAN CITA WAYA, sebagai pemahaman dari makna kesatuan sebagaimana ikrar yang dilakukan kurang lebih 670 tahun lalu diatas Watu Pinabetengan yang kemudian menghadirkan Minahasa dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Asal nama "Langowan"
Dahulu tepat di tengah Langowan yang sekarang berdiri gedung gereja GMIM Schwarz Sentrum Langowan, ada tempat berkumpul orang Langowan untuk mengadakan upacara keagamaan alifuru yang dianut sebagian besar orang Langowan pada masa itu. Di tempat upacara keagamaan tersebut terdapat sebuah pohon besar yang dalam bahasa Tountemboan disebut Wates yang daunnya lebat dan pada batangnya terdapat lobang besar yang dalam bahasa Toutemboan disebut rangow.Pohon ini dianggap keramat sebab ditempat ini menjadi tempat pasoringan (dari asal kata soringan yang berarti alat bunyi yang dibuat dari bambu yang diberi lobang dan jika ditutup analog dengan bunyi Wala/burung Manguni). Jadi pasoringan berarti tempat memanggil dan mendengarkan bunyi burung Wala oleh Walian dan Tonaas (pemimpin-pemimpin pemerintahan.
Pada waktu itu daerah Langowan belum memiliki nama yang spesifik, dan berawal dari penginjilan Johann Gottlieb Schwarz-lah nama "Langowan" pertama kali di gunakan. Karena bagi orang Eropa seperti Schwarz adalah sulit bagi lidahnya untuk mengucapkan kata "rangow", dan huruf "R" yang diucapkannya menjadi huruf "L" sehingga "rangow" menjadi "Langow". Sehingga jadilah "Langowan" disahkan menjadi nama daerah Langowan hingga sekarang.
Pemekaran Wilayah Langowan
Seiring dengan percepatan pembangunan oleh pemerintah pusat, pemekaran Wilayah pemerintahan Langowan dimulai dengan imekarkannya Kecamatan Langowan menjadi Langowan Barat dan Timur pada tahun 2003. Kala itu, Kecamatan Langowan dengan 28 wilayah pemerintahan desa, dikepalai oleh Camat, Drs PD Sumampouw. Dimekarkan berdasarkan aspirasi masyarakat Langowan, saat pemerintahan Bupati Minahasa, Dolvie Tanor (almarhum).
Pendekatan pelayanan pemerintah kepada masyarakat ini nampaknya memberikan kontribusi yang besar bagi laju perekonomian wilayah Langowan, sehingga memunculkan aspirasi masyarakat berikutnya, yakni wacana pemekaran Kecamatan Langowan Barat dan Timur, bertambah satu Kecamatan, Langowan Selatan setahun kemudian, 2004 .
Jumlah desa pun dibagi sesuai dengan aturan administrasi yang ada, yakni Kecamatan Langowan Timur terdiri dari Tempang, Toraget, Karumenga, Waleure, Wolaang, Amongena 1 dan 2, Sumarayar, Karondoran dan Teep. Kecamatan Langowan Barat terdiri dari Walantakan, Taraitak, Tumaratas, Raringis, Ampreng, Noongan, Walewangko, Koyawas Lowian, Paslaten, Tounelet, dan Kopiwangker.
Kecamatan Langowan Selatan terdiri dari Desa Winebetan, Manembo, Kaayuran Atas, Atep, Palamba, Temboan dan Rumbia. Pemekaran Kecamatan ini nampaknya menimbulkan kembali semangat pemekaran masyarakat, untuk menjadi daerah otonomi Kota Langowan beberapa tahun sebelumnya, apalagi ditunjang dengan otonomi daerah oleh pemerintah pusat.
Selang waktu berganti, pemekaran Kecamatan Langowan Utara pun dibeber hingga peresmiannya dilakukan pada tahun 2008, kala Bupati Minahasa S Vreeke Runtu merestui pembentukan Kecamatan Langowan Utara, diikuti dengan komitmen Pemerintah Kabupaten Minahasa, untuk menindaklanjuti pembentukan Kota Langowan melalui panitia yang dibentuk.
Namun sebelumnya, pemekaran desa pun dilakukan baik di Kecamatan Langowan Timur, Barat dan Selatan, hingga kini berjumlah 37 Desa, hingga sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 78 tahun 2007 tentang Tata Cara Pembentukan, Penghapusan dan Penggabungan daerah. Hal ini pun menjadi syarat dalam pembentukan sebuah daerah Otonomi yang baru, yakni pembentukan sebuah Kota haruslah memilii 4 Kecamatan. (***)
Kecamatan Langowan Timur
Teep, Karondoran, Waleure, Sumarayar, Amongena I, Amongena II dan Wolaang
Kecamatan Langowan Barat
Koyawas, Walewangko, Noongan, Raringis, Ampreng, Tumaratas, Paslaten, Lowian, Tounelet, Kopiwangker, Noongan Dua, Noongan Tiga, Tumaratas Dua dan Raranon.
Kecamatan Langowan Selatan
Rumbia, Temboan, Palamba, Atep, Manembo, Winebetan, Kaayuran Atas, Kaayuran Bawah, Kawatak
Kecamatan Langowan Utara
Walantakan, Taraitak, Karumenga, Toraget, Tempang Satu, Tempang Dua dan Tempang Tiga
Arti Desa di Langowan Sebelum Pemekaran
Pejabat Pemerintahan di Langowan
1828 Rambijan, Robot, Tunbaijan & Tawaijan menjadi Walak (Kepala Tonas-Tonaas) Langowan
1829 – 1841 Fiskal Irot (Hukum Besar)
1841 – 1847 A. Tendap Saerang (Hukum Besar)
1848 Bastian S. Sigar (Hukum Besar)
1852 – 1861 N. Pandeirot, P. Kumolontang kemudian L.A. Sigar (Hukum Besar)
1870 – 1884 L.A. Sigar (Hukum Besar)
1884 – 1891 N. Pandeirot (Hukum Besar)
1891 – 1903 Majoor Nicholaas Mogot (Hukum Besar)
1904 – 1911 Majoor Evert Gradus Mogot (Hukum Besar)
1912 – 1919 A.W. Ingkiriwang (Hukum Besar)
1919 – 1922 Langowan oleh pemerintah kolonial dijadikan distrik kemudian titik awal Hukum Tua dipilih dan Pemimpin Wilayah Langowan disebut Camat.
1923 – 1926 AHJ Wakari
1926 – 1930 P Pandeirot
1930 – 1935 W. Momuat
1935 – 1937 R.C. Lasut
1937 – 1940 G.R.A. Wenas
1940 – 1943 N. Mogot
1943 – 1946 B.W. Lapian
1946 – 1949 A.R. Warouw
1949 – 1951 H.F. Lumanauw
1951 – 1953 A. Wenas
1953 – 1954 A. Tambajong
1954 – 1955 M.H.W. Dotulong
1956 P. Kumolontang
1957 P.V. Kembuan
1957 – 1958 H.D.N. Massie
1958 – 1959 J.A. Monintja
1960 – 1962 R.C. Assa
1962 – 1966 A.J. Malonda
1966 – 1967 W. Tumengkol BA.
1967 – 1970 N.J. Rumengan
1970 – 1977 H.D.N. Massie
1977 – 1983 J.F. Lalujan
1983 – 1987 F. Mangundap BA
1987 – 1990 Drs. F.H. Tampi
1990 – 1993 Drs. Pieter Besouw
1993 – 1996 Drs. S.E. Tambajong
1996 – 1999 Drs. S.W.Z. Poluan
1999 – 2001 Drs. Johan Watti
2001 – 2003 Drs. P.D. Sumampow
LANGOWAN SETELAH PEMEKARAN
LANGOWAN TIMUR
2003 – 2006 Drs. F.M. Maindoka
2006 – SEKARANG Drs Denny Ch Waworuntu
LANGOWAN BARAT
2003 – 2004 Drs Alex Slat
2004 – 2005 Elvis Mingkid
2005 – 2006 Dra Feibe Rondonuwu
2006 – SEKARANG Ir Landy Elfandy Aruperes
LANGOWAN SELATAN
2004 – 2005 Freddy Kumolontang BA
2005 – SEKARANG Rully Momor Ssos
LANGOWAN UTARA
2008 – SEKARANG Ir Annita M Rorong MAP
No comments:
Post a Comment