Recent Comment

PaidVerts
Photobucket
PaidVerts

Friday, 9 April 2010

Vieri Tuding Moratti Biang Keladi Calciopoli




Masih ingat dengan skandal Calciopoli yang terungkap ke muka publik pada Mei 2006 lalu? Skandal yang benar-benar mengguncang persepakbolaan Italia dan terjadi sebulan sebelum berlangsungnya putaran final Piala Dunia 2006 di Jerman. Korban dari skandal ini adalah empat klub: Juventus, AC Milan, Fiorentina, dan Lazio.

Dari keempat klub tersebut, Bianconeri menjadi klub yang paling sengsara, menerima hukuman paling berat dari Federasi Sepakbola Italia (FIGC), yaitu terdegradasi ke Serie B—kali pertama dalam sejarah Juventus—dan dicopotnya gelar scudetto di musim 2004-05 dan musim 2005-06. Gelar itu jatuh ke tangan Inter Milan, tim yang menempati peringkat kedua di klasemen akhir di dua musim tersebut. Sementara, tiga tim lainnya paling banter diganjar hukuman pengurangan (penalti) poin.

Sejak skandal Calciopoli muncul, sejumlah kalangan menengarai jika otak di belakang kasus tersebut adalah kubu Inter yang tak rela melihat begitu dominannya Juventus. Telecom Italia, perusahaan telekomunikasi terbesar di Italia yang notabene sejumlah sahamnya dimiliki Massimo Moratti, Presiden Inter, dituding berada di balik skandal tersebut. Dua sosok penting, Tronchetti Provera, mantan Presiden Telecom Italia, dan Guido Rossi, mantan Presiden FIGC, diketahui juga memiliki saham di perusahaan tersebut dan menjadi sohib Moratti plus fans berat Nerazzurri.

Boleh jadi, tudingan tersebut benar adanya. Pasalnya, di mata Christian Vieri, mantan bomber Italia yang pernah menjadi penyerang andalan Juve dan Inter, menuding Moratti sebagai biang keladi di balik skandal Calciopoli. Saat ini, Vieri sedang melakukan upaya hukum berupa gugatan terhadap Inter dan Telecom Italia terkait penyadapan telepon secara ilegal.

Menurut Firenzeviola.it, rencana penyadapan telepon itu dilakukan Moratti dan Telecom Italia dengan tujuan mengeliminir sejumlah tim-tim elite di Serie A sehingga kedigdayaan Inter bakal lestari. Juga dilaporkan jika para pemain Inter telah meneken dokumen untuk menutup-nutupi tuduhan rencana penyadapan tersebut. Tujuannya, untuk membungkam para pemain Nerazzurri dalam soal Calciopoli.

“Saya siap untuk membuktikan kepada siapapun dokumen tersebut. Siapapun tahu apa yang sebenarnya telah terjadi. Saya telah dimatai-matai. Sebab, saya tidak bisa menyembunyikan atau menutupi hal tersebut,” tegas Vieri. “70 persen dari kontrak yang telah diteken dibayar Inter. Sisanya, 30 persen dibayar Telecom sehingga pajak yang mereka bayar bisa berkurang,” imbuhnya.

Vieri pun meminta maaf kepada Juventus dan Milan terkait perbuatannya itu. “Saya hanya berbicara soal tersebut dengan Tuan (Rinaldo) Ghelfi dari Inter. Ia pun menyepakati apa yang saya sampaikan. Saya benar-benar menyesal dengan apa yang telah menimpa Juventus. Pun, begitu pula dengan Milan,” tutur Vieri.

No comments:

Post a Comment

Facebook Comments

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...