Aksi penodongan terjadi ketika Widia berada dalam angkot Ampera-Plaju, di kawasan Jl A Yani Kel 8 Ulu Kec SU I Palembang, Jumat (3/2/2012) pukul 16.00.
Jari kelingking Widia tergores sajam karena Widia sempat tarikan-tarikan tasnya yang dirampas pelaku.
Setelah merampas tas korban, dua pelaku yang salah satunya membawa sajam langsung turun dari angkot dan kabur ke arah Lrg Fajar di Jl A Yani Kelurahan 8 Ulu Kecamatan SU I Palembang.
“Aku duduk di bangku pinggir. Terus pelakunya yang ada orang langsung duduk mempet dekat aku. Satu pelaku langsung mengeluarkan pisau dan minta tas. Waktu pelaku ambil tas dan turun dari angkot, tidak ada orang yang nolong. Sopir angkotnya tahu aku lagi ditodong, tapi diam bae,” ujar Widia sambil menangis karena trauma dengan kejadian yang dialaminya.
Akibatnya Widia kehilangan tas warna merahnya yang berisi satu ponsel Blackberry, satu ponsel Nokia, dompet berisi uang SPP sebesar Rp 150 ribu dan surat-surat penting lainnya.
“Dalam tas aku ada juga kunci rumah. Jadi aku tidak bisa buka pintu. Pelakunya ada dua orang, ciri-cirinya pendek kecik hitam jahat pulok,” ujar Widia ketika memberikan keterangan kepada petugas SPK.
Kapolresta Palembang Kombes Pol Sabaruddin Ginting melalui Kasat Reskrim Kompol Frido Situmorang, membenarkan telah menerima laporan dari korban pelapor.
Menerima laporan tersebut petugas langsung ke TKP dan melakukan pengejaran terhadap pelaku aksi penodongan yang meresahkan masyarakat.
No comments:
Post a Comment