Recent Comment

PaidVerts
Photobucket
PaidVerts

Friday, 4 February 2011

[Hot News] Adjie Massaid Meninggal Dunia

Pada Sabtu (5/2/2011), aktor yang kini menjabat sebagai anggota DPR, Adjie Massaid meninggal dunia. Adjie menghembuskan nafas terakhirnya di usianya yang ke-43 tahun.

Kabar duka itu diungkapkan oleh saudara tiri Adjie, Linda Djalil saat dihubungi detikhot lewat telepon, Sabtu (5/2/2011).

"Iya, Adjie Massaid meninggal, saya sedang menuju (RS) Fatmawati," ujar Linda Djalil.

Sampai saat ini belum diketahui penyebab meninggalnya suami Angelina Sondakh itu. Rencananya, jenazah Adjie akan disemayamkan di rumah duka di Taman Cilandak.

http://us.detikhot..com/read/2011/02...-dunia?9911012

Artis dan juga anggota DPR, Adjie Massaid, dikabarkan meninggal dunia di Rumah Sakit Fatmawati, Sabtu 6 Februari 2011. Suami dari Angelina Sondakh ini meninggal dunia pukul 00.00 WIB di Unit Gawat Darurat RS Fatmawati.
Menurut informasi yang diterima, sebelum meninggal, Adji Massaid sempat bermain bola. Sosok yang juga menjabat sebagai manajer timnas U-23 ini sempat menjalani perawatan sebelum akhirnya menghembuskan nafas yang terakhir. "Sampai di kamar mayat pukul 01.00," ujar petugas jaga kamar mayat RS Fatmawati, Yayat saat dihubungi VIVAnews.com, Sabtu 6 Februari 2011.
Pemilik nama lengkap Raden Pandji Chandra Pratomo Samiadji Massaid ini lahir di Jakarta, 7 Agustus 1967 silam. Memulai karir sebagai model, Adjie akhirnya terjun ke dunia politik. Ia adalah anggota DPR-RI periode 2004-2009 dan 2009-2014 dari Partai Demokrat.

Adjie menikah dengan penyanyi Reza Artamevia tanggal 9 Februari 1999. Dari pernikahan ini, mereka dikaruniai 2 orang anak bernama Zahwa dan Aaliya. Pasangan ini bercerai pada 17 Januari 2005.

Selanjutnya, Adjie menjalin hubungan dengan Angelina Sondakh, mantan Puteri Indonesia yang juga anggota DPR-RI untuk Partai Golkar (pada periode 2009-2014 untuk Partai Demokrat). Keduanya menikah 29 April 2009.
http://us.metro.vivanews.com/news/re...eninggal-dunia

Sebagai Admin Blog ini saya ingin Mengucapkan
Turut Berduka Cita Yang Sedalam Dalamnya Atas Meninggalnya



Semoga Amal dan Ibadah Diterima Disisinya, Diampuni Dosa2nya
dan Semoga Keluarga yang Ditinggalkan Diberi Ketabahan & Kesabaran.

RIP

sedikit info tentang Adjie Massaid

Originally Posted by sumber wikipedia
Raden Pandji Chandra Pratomo Samiadji Massaid atau lebih dikenal dengan Adjie Massaid (lahir di Jakarta, 7 Agustus 1967; umur 43 tahun) adalah aktor dan model Indonesia keturunan Jawa-Madura-Belanda. Ia adalah anggota DPR-RI periode 2004-2009 dan 2009-2014 dari Partai Demokrat.

Lahir sebagai anak kedua dari tiga bersaudara keluarga Raden Pandji Sujono Tjondro Adiningrat, Adjie menghabiskan masa kanak-kanaknya dan bersekolah tingkat dasar di Rawamangun, Jakarta Timur. Ketika naik ke kelas empat Sekolah Dasar Adjie mengikuti keluarganya pindah ke Negeri Belanda pada tahun 1975.

Adjie memulai kariernya sebagai model di panggung catwalk, kemudian juga sebagai fotomodel, sejak 1980-an. Ia sempat menjajal dunia peran dalam film Cinta Dalam Sepotong Roti pada tahun 1990 karya Garin Nugroho.
Kariernya sebagai politisi bukan barang baru baginya karena ia berasal dari keluarga bangsawan (Bupati) Pasuruan.

Adjie menikah dengan penyanyi Reza Artamevia tanggal 9 Februari 1999. Dari pernikahan ini, mereka dikaruniai 2 orang anak bernama Zahwa dan Aaliya. Pasangan ini bercerai pada 17 Januari 2005. Selanjutnya, setelah beberapa waktu membujang dan kemudian aktif di politik, Adjie menjalin hubungan dengan Angelina Sondakh, mantan Puteri Indonesia yang juga anggota DPR-RI untuk Partai Golkar (pada periode 2009-2014 untuk Partai Demokrat). Keduanya menikah 29 April 2009.

Filmografi

"Cinta Dalam Sepotong Roti" (1990)
"Rini Tomboy" (1991)
"Asmara" (1992)
"Pengantin Cinta" (2010)


Sinetron

"Buku Harian I"
"Buku Harian II"
"Buku Harian III"
"Janji Hati"
"Merah Hitam Cinta"

Originally Posted by ANGELINA SONDAKH's diary...
ADJI MASSAID (The man I once ignored)

ADJI MASSAID (The man I once ignored)

Aku mengenal nama Adji Massaid sudah cukup lama. Namanya memang sudah tidak asing lagi dalam dunia perfilman dan persinetronan. Namun itu hanya sebatas mengenal dan sekedar tahu saja. Pada saat itu kami sama-sama masih menjadi calon legeslatif dari Partai Demokrat. Pertemuan partai, rapat – rapat Partai dan kegiatan – kegiatan di Partai membuat kami pun sering bertemu. Apalagi pada kesempatan mensukseskan calon Presiden Partai Demokrat : Susilo Bambang Yudhoyono.

Bersama_bapak_adjiJujur, saat itu aku tidak tahu banyak tentang kehidupan pribadi Adji dan lebih daripada itu rasanya kami berdua pun tidak tertarik untuk ingin mengenal satu sama lain lebih jauh. Pembicaraan kami hanya sebatas pekerjaan, tidak pernah melewati batas privasi masing – masing. Rasanya kami berdua cukup memahami posisi masing – masing, sehingga kalaupun harus berbicara pasti topiknya tidak lari dari partai dan pemenangan pemilu.

Sebenarnya latar belakang public figure-lah yang membawa kami bergabung di Partai Demokrat (kami diajak oleh Sys NS untuk bergabung di PD, thank you mas Sys). Kami juga tergolong generasi muda. Dan sebenarnya, inilah yang bisa menjadi alasan rasional untuk membangun komunikasi diantara kami. Tapi entahlah …. saat itu saya sibuk dengan aktifitas sehari-hari dan dia juga sepertinya begitu. Yang pasti, pertama kali mengenal Adji kami berdua sedang tidak sendiri. Saya pada waktu itu sedang merajut asmara dengan seseorang begitupun Adji yang masih terikat perkawinan. Kami pun menghargai pasangan kami masing2.

Saat_pilkada_di_pasir_juni_2005Hari – hari di DPR saya lalui dengan penuh semangat ingin belajar dan belajar. Saya mulai menikmati ritme kerja yang benar-benar baru bagi saya. Dalam jadwal saya yang padat di gedung parlemen, sering saya bertemu dengan Adji namun itu sebatas, “say hello” saja. Pernah kami tidak sengaja bertemu di ruangan kerja salah satu teman fraksi, saat itu Adji sempat mengajak saya berdiskusi soal apa pendapat masyarakat tentang permasalahannya. Tapi saya enggan berkomentar terlalu banyak. Setelah saya beranjak dari ruangan tersebut ternyata Adji menitipkan pesan untuk disampaikan kepada saya bahwa dia tertarik dengan saya. Itupun saya tidak menanggapi secara serius tapi saya tanggapi secara ringan dengan memberikan support kepada Adji untuk tetap bertahan walau seberat apapun permasalahannya.

Walaupun demikian saat itu tidak ada perasaan yang ‘lain’ yang saya rasakan dan memang kamipun akhirnya berada dalam komisi yang berbeda. Ini jugalah yang membuat kami jarang sekali bertemu dan jarang berkomunikasi. Kami hanya bertemu pada rapat fraksi setiap jumat dan itupun minim sekali interaksinya. Dia selalu duduk di sayap barat dan saya di sayap timur. Nothing special. Dia kuanggap sebagai teman biasa saja. Nothing more. Bukan Adji namanya kalau tidak terus mencoba dan mencoba. Sering aku dikirimi salam melalui orang – orang yang tinggal bersama saya.

“Ibu, ada salam dari Pak Adji’ tutur pembantu saya.

Namun aku selalu mengabaikannya. Bahkan terkadang walaupun ada ‘godaan-godaan’ kecil, itu selalu kuanggap ‘dasar laki-laki’. Pernah juga Adji memanggil nama saya lewat speaker sidang …. Angie! Dengan tatapannya yang ‘romantis semu’ namun saya pada waktu itu masih bisa menyakinkan diri saya bahwa itulah Adji. He is treating every woman like that because he is nice to everybody. Saya hanya tidak ingin menanggapi mas Adji serius, walaupun terkadang ketika bertemu dia selalu memberikan pujian….sekali lagi itu kuanggap sebagai basa – basi saja and Yes he is doing it to everybody. Pernah juga Adji menyampaikan kekagumannya pada saya lewat teman se-partai, pada waktu itu saya hanya menanggapi dengan kata-kata : ‘kayak nggak tahu Adji aja’. Tapi saya tetap menganggap Adji sebagai sahabat dan itu tidak mengurangi rasa persahabatan saya dengan dia dalam konteks kepentingan partai tentunnya.

Setelah beberapa waktu lamanya, sayapun akhirnya sendiri dan Adjipun sepertinya mulai menikmati kesendiriannya. Walaupun saya selalu mendengar bahwa Adji tidak pernah benar – benar sendiri, karena Adji adalah tipe orang yang easy going dan ingin bersahabat dengan siapa saja. Pernah suatu waktu dalam pertemuan partai seorang teman mengatakan: ‘Angie, Adji kirim salam ….. kayaknya dia naksir sama kamu’. Terus saya jawab dengan bergurau: “Keep trying hard, I need to see more effort” Karena berbagai kesibukan, kamipun semakin jarang berkomunkasi. Namun tetap saja Adji selalu kirim salam melalui staff saya. Dan itupun saya tidak membalas salamnya, karena saya menganggap itu adalah gombal nya laki-laki. Yaah…itulah yang ada dibenak saya pada waktu itu : Adji termasuk laki-laki yang baik ke semua orang. Jadi biarlah aku menganggap semua itu sebagai angin lalu saja. Dan dalam hatiku …… Gombal. Dscn1022Saya selalu menghindar dari Adji dalam setiap kesempatan. Bahkan pada setiap kunjungan partai ke daerah, saya selalu menanyakan asisten saya, apakah Adji ikut dalam rombongan. Dan saya pesankan, kalau ada, tolong diusahakan agar seat saya terpisah dengan Adji. Sebagaimana foto yang saya tampilkan dalam webblogs ini. Mungkin dapat bercerita banyak tentang penolakan saya terhadap Adji. Tapi semua itu akhirnya luluh lantah…………

Pernah dalam suatu kampanye Pilkada di Kabupaten Pasir Kalimantan Timur saya melihat bagaimana Adji memeluk dan mencium seorang nenek tua dengan penuh kasih. Sorotan mata Adji yang begitu bermakna, seakan memberikan harapan dan semangat .

Saat itulah saya melihat sosok Adji yang berbeda yang meruntuhkan kesan glamour seorang selebrities. Dan selama perjalanan, Adjipun banyak bercerita tentang pemikiran dan pandangannya tentang bangsa dan Negara ini. Adji sangat concern terhadap masalah-masalah sosial kemasyarakatan, dan dia bercerita bagaimana seharusnya keadilan dan kesejahteraan menjadi milik seluruh rakyat Indonesia. Adji juga memberikan pandangannya tentang bagaimana anak – anak sebagai generasi penerus tongkat estafet pembangunan bangsa harus mendapat perhatian yang khusus oleh pemerintah dan seharusnya mereka dilihat sebagai asset bangsa yang ‘mahal’. Seperti pendapat Adji: “Masa depan bangsa ini harus diselamatkan dan kitalah sebagai generasi muda yang harus memperjuangkannya”.

Saat itu image negatif tentang Adji runtuh …. Kekaguman saya perlahan – lahan tumbuh …. Walaupun sampai detik itu saya berusaha keras untuk menekan perasaan ini … namun …… saat itu kurasakan ada sesuatu yang lain…………….

Apakah ini namanya cinta? I don’t know ….. tapi yang pasti sejak saat itulah …….

Originally Posted by ANGELINA SONDAKH's diary...
ADJI MASSAID (The man I once ignored)

No comments:

Post a Comment

Facebook Comments

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...