Aku memang sulit tidur. Tidak hanya beberapa hari, namun setiap malam, bulan berganti bulan, dan tahun berganti tahun. Sudah sejak lama. Sejak bertahun-tahun yang lalu. Dengan alasan yang berbeda-beda setiap tahunnya. Entahlah …insomniaku tak kunjung hilang, mungkin karena kebiasaan.
Aku memang sering kali mendengar kata Insomnia, namun tak terlalu tau banyak mengenainya. Ketika teman-temanku menanyakan apakah aku insomnia ketika mereka melihat pukul berapa aku menyelesaikan tulisan-tulisan pendek-ku yang mereka baca – aku selalu mencantumkan pukul berapa waktu terselesaikannya setiap tulisanku, aku tertegun. Insomniakah aku ?
Berangkat dari pertanyaan-pertanyaan mereka, aku pun mencari jawabnya dengan membaca beberapa artikel yang kudapat di google. Hasil pencarian itu kemudian kuringkas sebagai berikut :
INSOMNIA
¨ Pengertian
Insomnia yang berasal dari bahasa latin, yaitu in yang artinya tidak, dan sommus yang artinya tidak [sumber : www.indomedia.com/intisari/1997/November/], memilki beberapa pengertian. Diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Dalam http://id.wikipedia.org, insomnia adalah :
“Penyakit yang membuat seseorang tidak bisa tidur atau susah tidur, biasanya menimpa pada orang yang sering melakukan pekerjaan berat, berlatar belakang kejiwaan atau sosial yang buruk”.
2. Menurut Brian T. Yates [1986] dalam bukunya “Applications in Self-
Management” [sumber : www.sinarharapan.co.id/ekonomi/mandiri/2002] dengan artikel berjudul “Mengatasi Insomnia”, menyatakan bahwa insomnia adalah :
“Gangguan tidur yang dialami oleh penderita dengan gejala-gejala selalu merasa letih dan lelah sepanjang hari dan secara terus-menerus (lebih dari sepuluh hari) mengalami kesulitan untuk tidur atau selalu terbangun ditengah malam dan tidak dapat kembali tidur.
¨ Gejala-gejala
Beberapa gejala bagi penderita insomnia atau yang lebih dikenal dengan Insomniac adalah sebagai berikut :
1. Menurut Brian T. Yates, beberapa gejala insomnia adalah sebagai berikut :
a. Anda sering tidak dapat tidur, tidur tidak nyenyak ataupun bangun terlalu dini.
b. Anda takut menghadapi malam hari karena anda susah sulit.
c. Anda mudah tersinggung atas hal-hal yang tidak penting.
d. Anda mengkonsumsi obat tidur dalam beberapa bulan terakhir.
e. Anda sering menggunakan rokok, alkohol atau obat-obatan untuk menenangkan diri dan membantu anda untuk tidur.
f. Anda kecanduan obat-obatan, terutama yang mengandung zat penenang.
2. Dalam artikel berjudul “Kenali Gejala Insomia” [sumber : www.acehforum.or.id], beberapa gejala yang dapat diamati pada seorang Insomniac adalah sebagai berikut :
a. Ketidakmampuan untuk mendapatkan cukup tidur pada malam hari.
b. Kesulitan untuk tertidur pada malam hari.
c. Sering terbangun pada malam hari.
d. Terbangun terlalu awal.
e. Terbangun dengan perasaan lelah, walau setelah semalaman tidur.
f. Kelelahan atau mengantuk pada siang hari.
g. Mudah marah pada siang hari.
¨ Faktor Penyebab
Beberapa hal yang merupakan faktor penyebab insomnia yakni :
Menurut dr. W.M. Roan, psikiater dari RS. Ongkomulyo, Jakarta [sumber : www.indomedia.com/intisari/1997/november/], menyebutkan bahwa insomnia dapat disebabkan oleh dua faktor yaitu :
a. Gangguan jiwa ringan sampai berat, yang didikategorikan sebagai Insomnia jenis Sekunder. Cirinya pada tengah malam (pukul 24.00 – 02.00) terbangun dan tidak bisa tidur lagi.
b. Faktor psikologis atau depresi, dinamai Insomnia Simpleks. Cirinya sering terbangun di pagi buta (pukul 03.00 – 04.00) kemudian sulit tidur kembali.
Prof DR. Ali Khomsan dalam artikel-nya yang berjudul “Terapi Gizi untuk Insomnia” [sumber : http://www.depkes.go.id], mengatakan berikut ini adalah beberapa faktor penyebab insomnia :
Kondisi kejiwaan seperti stress atau gangguan fisik disekitarnya
Tidur siang yang berlebihan.
Lingkungan fisik berupa suara bising didekat tempat tinggal seperti bunyi mesin pabrik atau kereta api yang melintas.
Suhu lingkungan yang terlalu panas atau dingin, dan juga perubahan suasana lingkungan.
Terlalu banyak minum kopi atau minuman berkafein, mengisap rokok, atau minum minuman beralkohol menjelang tidur. Kafein dapat meningkatkan denyut jantung, alkohol menguras vitamin B yang mendukung sistem saraf dan nikotin bersifat neurostimulan yang justru membangkitkan semangat.
Dr. Nino Murcia, pemimpin klinik Insomnia di Stanford, Amerika Serikat [sumber : www.sinarharapan.co.id/iptek/kesehatan/2004], menyebutkan ada banyak faktor pemicu timbulnya sinsomnia, yaitu :
a. Predisposisi psikologis dan biologis, penggunaan obat-obatan dan alkohol, lingkungan yang menggangu, serta kebiasaan buruk. Faktor psikologis dan biologis yang kadangkala menyatu menjadi psikosomatis, yaitu persoalan psikologis berdampak terhadap biologis dan sebaliknya (psiko = kejiwaan, soma = dinding, tubuh), misalnya seseorang yang jantungnya mudah berdebar-debar berkecenderungan sulit tidur.
b. Penyakit fisik seperti asma, rematik, maag, ginjal dan thyroid.
c. Faktor psikologis secara khusus memegang peranan utama. Hal ini disebabkan ketegangan pikiran seseorang terhadap sesuatu yang kemudian memperngaruhi sistem saraf pusat (SSP), hingga kondisi fisik senantiasa siaga, misalnya seseorang yang sedang memiliki problematika pelik di lingkungan kantor.
¨ Jenis
Adapun jenis-jenis insomnia adalah seperti dibawah ini :
1. Menurut Prof DR Ali Khomsan :
“Ada insomnia jangka pendek, sulit tidur 2-4 minggu, insomnia transient yang berlangsung beberapa hari, dan terakhir adalah insomnia kritis sebagai insomnia paling parah karena penderitanya selama sebulan atau lebih tidak bisa tidur pada sebagian besar malam”.
2. Menurut dr. W.M. Roan :
Insomnia sekunder dan Insomnia Simpleks – seperti yang telah dijelaskan pada faktor penyebab insomnia di atas.
3. Brian T. Yates :
a. Susah tidur (sleep onset insomnia)
b. Selalu terbangun ditengah malam (sleep maintenance insomnia)
c. Selalu bangun jauh lebih cepat dari yang diinginkan (early maintenance insomnia)
¨ Dampak
Menurut Dr. Nino Murcia, gangguan insomnia memiliki dampak negatif dalam kehidupan individu yang bersangkutan.
1. Mengurangi daya tahan tubuh sehingga berpeluang terhadap munculnya sejumlah penyakit.
Tubuh manusia telah diatur sebuah metabolisma fisik yang berpengaruh terhadap kesehatan. Fisik dan mental seseorang akan sehat jika terdapat keseimbangan antara terjaga dan tidur. Ketika tidur, tubuh akan memproses mengurangi asam laktat yang berfungsi mengakumulasi kecapekan. Jadi jika seseorang tidurnya normal, maka ketika bangun tidur akan terasa segar kembali yang disebabkan asam laktat telah terminimalisasi. Sebaliknya, jika kurang tidur, asam laktat belum hilang secara sempurna.
2. Susah tidur berpengaruh terhadap stabilitas emosi sehingga mempengaruhi aktivitas kehidupan sehari-hari.
Dilingkungan kerja seseorang, makan akan menurunkan tingkat motivasi, konsentrasi, ketelitianm kreativitas dan produktivitas kerjanya. Demikian juga terhadap aktivitas lainnya misalnya belajar mengajar, menyelesaikan tugas, dan interaksi sosial, bahkan insomnia dapat menimbulkan stres.
¨ Solusi
Untuk menjawab permasalahan perihal insomnia, berikut adalah beberapa hal yang disarankan oleh Dr. Nino Murcia :
1. Memeriksakan diri ke dokter terlebih dahulu.
Hal ini penting untuk medeteksi apakah penyakit fisik menjadi salah satu penyebabnya. Jika benar, maka pengobatan akan dilakukan menggunakan terapi fisik.
2. Jangan mudah menggunakan obat tidur tanpa adanya anjuran dokter.
Jika hal ini dilakukan, justru insomnia akan tetap resistan. Perlu diingat, kalangan terapis justru menghindari penggunaan obat-obatan.
3. Hindari mengkonsumsi obat-obatan terlarang seperti narkotika dan minuman keras.
Hal itu akan menggangu fungsi organ dan persarafan secara normal.
4. Lakukan makan ataupun minum secara wajar baik dari kualitas, kuantitas ataupun waktunya.
Hindari minum kopi menjelang tidur karena kopi mengandung kafein yang justru merangsang saraf untuk sulit tidur. Hindari pula makan terlalu kenyang atau terlalu sedikit, karena hal itu menyebabkan perut akan meresponnya secara tidak normal.
5. Mengatur lingkungan kamar tidur secara efisien dan efektif termasuk lampu tidur yang memenuhi syarat, sebab lampu yang sangat terang akan menggangu konsentrasi tidur.
6. Menyelesaikan aneka problematika kehidupan yang sedang dihadapi jika itulah yang menjadi pemicu terjadinya insomnia.
Berpikirlah secara rasional bahwa selama hidup, manusia pasti memiliki problema. Menghadapi dan menyelesaikan permasalahan hidup secara proporsional dengan penuh usaha, kesabaran dan tawakal.
7. Melakukan niat yang kuat dan relaksasi fisik serileksnya ketika akan beranjak untuk tidur.
Prof DR Ali Khomsan dalam artikelnya juga memberikan saran bagi para penderita insomnia dengan menggunakan terapi gizi, yaitu memperhatikan masuknya asupan gizi ke dalam tubuh sedikit banyak juga dapat menyebabkan tidur nyenyak. Berikut adalah beberapa kutipannya :
Magnesium dan kalsium yang cukup jumlah asupannya dalam tubuh dapat menangkal terjadinya insomnia. Fungsi magnesium adalah merelaksasi otot. Bila otot kaku, timbul rasa ngilu yang membuat badan terasa sakit. Kalsium diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan juga dimanfaatkan untuk menenangkan pikiran. Kalsium berdampak Calming effect. Jadi kondisi kecemasan atau stress dapat dikurangi dengan magnesium dan kalsium. Hormon melatonin bermanfaat membuat tidur lebih nyenyak. Saat ini sudah ada produk suplemen yang mengkombinasikan magnesium, kalsium dan melatonin.
Diet sehari-hari juga perlu diperhatikan. Konsumsi karbohidrat kompleks seperti roti, crackers atau bagel dapat membantu tubuh untuk mudah terlelap. Segelas susu hangat dan madu juga menjadi obat untuk terlelap. Susu banyak mengandung asam amino triptofan yang mengeluarkan serotin sehingga memudahkan tidur.
Makanan yang harus dihindari adalah makanan dengan bumbu menyengat seperti kafein, alkohol, karbohidrat sederhana (gula, sirup), makan berpengawet, dan makanan kaleng. Gula dan sirup bersifat meningkatkan gula darah dan penghasil energi sehingga akan menggangu tidur. Keju, cokelat, sayur bayam dan tomat juga harus dihindari. Karena semua itu mengandung tyramin yang meransang keluarnya norepinephrine sehingga membuat otak terjaga.
——————
Itulah semua hal tentang insomnia yang kudapat berbagai artikel yang kubaca dari internet. Wow…ternyata begitu banyak yang dapat menjadi penyebab munculnya insomnia, jika dapat kutambahkan, mungkin tuntutan profesi pun dapat dijadikan sebagai salah satu faktor terjadinya insomnia, seperti para petugas keamanan dan dokter yang harus jaga malam, dapat saja bukan tuntutan pekerjaan membuat mereka menderita insomnia.
Sedikit banyak semua hal diatas dapat menambah pengetahuanku mengenai insomnia – penyakit yang saat ini juga kuderita – itulah kesimpulanku menilik isi semua artikel yang kubaca. Mungkin aku dapat mencoba solusi yang ditawarkan oleh Dr. Nino Murcia, terapi asupan gizi dari artikel Prof DR Ali Khomsan pun layak untuk dicoba, sebelum insomnia ini menimbulkan akibat yang lebih parah bagi diriku.
Tak dapat kuketahui dengan pasti apa penyebabnya dan dalam kategori manakah insomnia yang kuderita. Aku sanggup hanya tidur sekitar 2 – 3 jam dalam sehari tanpa merasa kelelahan atau mengantuk disiang hari, hal ini berlangsung selama 3 sampai 4 hari, dihari ke-5, baru kemudian aku terlelap dalam waktu yang cukup lama. Entahlah lebih mirip kalong – demikian kugambarkan kebiasaan burukku itu.
Semoga saja tulisan ini pun sedikit banyaknya dapat cukup berguna bagi yang sudi membacanya – khususnya bagi para penderita insomnia lainnya. Ketika kuletakkan kepalaku dibantal, bersiap untuk tidur karena kantuk telah menyergapku, sayup-sayup kudengar suara kicau burung di kejauhan pertanda pagi telah tiba, segera kupejamkan mata lantas terbuai dalam lelap tidurku pagi hari ini. Berharap semoga mimpi indahlah yang akan menyapa.
No comments:
Post a Comment